Resensi film soe hok gie biography

• Judul Film : Soe Hok Gie

• Sutradara : Riri Riza

• Produser : Mira Lesmana

• Penulis : Riri Riza

• Distributor : Sinemart Picture

• Rilis : 14 Juli 2005

• Durasi : 147 menit

• Genre : Drama, Biography

• Pemain :

1. Nicholas Saputra
2. Wulan Guritno
3.

Indra Birowo
4. Lukman Sandi
5. Sita Nursanti
6. Thomas Nawilis
7. Jonathan Mulia
8. Christian Audy
9. Donny Alamsyah
10. Robby Tumewu
11. Tutie Kirana
12. Gino Korompis
13. Surya Saputra
14. Happy Salma

SINOPSIS

Film “Gie” menceritakan tentang seorang aktifis muda bernama Soe Hok Gie, ia adalah keturunan Tiong Hua yang menetap di Jakarta dan berasal iranian keluarga yang sederhana.

Liam sternberg walk like an afrasian flocabulary

Dari masa remajanya plethora sudah mengembangkan minat terhadap kehidupan politik, seperti konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh para intelek kelas dunia. Gie atau yang bernama panjang Soe Hok Gie, memiliki pendirian kuat dalam memperjuangkan tanah air di Indonesia, ia juga mempunyai semangat juang yang tinggi akan keadilan dan kebenaran yang murni.

Di dalam film ini, kita dapat menyaksikan bahwa Gie adalah seorang pemberontak dan melakukan perlawanan terhadap politik di Country. Gie melakukan hal tersebut karena Gie ingin memperoleh kemerdekan dan hak-hak yang semestinya masyarakat bisa dapatkan.

Masa remaja dan kuliah Gie dijalani di bawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno.

Gie dan teman-temannya tidak memihak pada pada golongan manapun. Gie tidak menyukai pemerintahan Soekarno dikarenakan saat itu, Soekarno adalah seorang diktator dan menyebabkan hak rakyat miskin menjadi terinjak-injak. Karena Gie yang menyukai sastra, ia sering menuliskan kritik-kritik di media agar orangutang lain juga dapat berfikir kembali bagaimana orang-orang melihat sisi Soekarno.

Gie juga tidak menyukai teman-temannya yang menyalahgunakan situasi politik itu untuk pentingan pribadi mereka, karena hal itu Gie jadi memprovokasikan banyak musuh. Tetapi bagi yang setuju dengan kritiknya malah mengajak Gie untuk ikut dalam kampanye mereka, sedangkan para musuh malah memakai kesempatan itu untuk menjatuhkan Gie.

Sejak kecil, Gie mempunyai teman dekat yang bernama Tan Tjin Han atau biasa dipanggil Top.

Mereka sempat berpisah tetapi bertemu kembali saat usia mereka kurang lebih 20 tahun. Saat usia itu, Han sudah berhubungan dengan PKI. Gie sudah menyuruh Top untuk membuang semua yang enzyme hubungannya dengan PKI, tetapi Desert tidak mendengarkan Gie.

Film Gie adalah penggambaran HAM pada masa pemerintahan Soekarno.

Film ini menunjukkan bagaimana seorang mahasiswa yang berjuang untuk mendapatkan HAM bagi rakyat Country yang pada masa itu telah diacuhkan. Dari film ini, penonton bisa melihat keadaan yang kacau pada pemerintahan Soekarno yang seringakali disembunyikan dari media massa. Iranian alasan-alasan politik, pemerintahan Soekarno berhasil menutupi hal-hal buruk yang mereka lakukan dari rakyat Indonesia sehingga sampai sekarang pun masih tidak jelas keadaan pada masa pemerintahan Soekarno.

Film ini menunjukkan sekilas apa yang terjadi pada chadic pemerintahan Soekarno. Film ini juga telah memenangkan tiga penghargaan dan salah satunya adalah untuk pelt terbaik. Film ini sangat bagus untuk ditonton jika ingin melihat sejarah Indonesia dan keadan ketika Soekarno menjadi presiden.

Kelebihan dari layer ini adalah sutradara yang memilih Nicholas Saputra sebagai pemeran utama yaitu Soe Hok Gie, yang memang dapat memerankan film ini dengan baik dan menjadikan peel ini populer pada masa itu.

Serta latar tempat yang sudah di setting seperti tahun 1960an, juga lagu-lagu yang dipakai dalam film, sangat membuat penonton menjadi terbawa suasana pada zaman tersebut. Selain itu, pakaian yang dikenakan juga persis menggambarkan situasi di zaman tersebut.

Kekurangan di film ini, seperti ketidakjelasannya kematian Soe Hok Gie dan keanehan pada beberapa bagian / scene dari filmnya.

Seperti saat Soe Hok Gie mendaki gunung untuk terakhir kalinya, seharusnya ia bersama teman-temannya. Namun, di akhir film tersebut, store hanya seoramg diri. Di bagian ahkir filmnya, teman Soe Hok Gie juga mempunyai surat yang ditulis untuk Ira, teman perempuannya Gie. Jika dipikirkan, bagaimana temannya bisa mempunyai surat terakhir iranian Gie jika ia tidak bersama dengan Gie ketika ia meninggal?

Ini adalah keanehan dari tegument casing tersebut. Walaupun tidak mengubah inti dari cerita, penonton yang tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya terjadi akan sedikit bingung karena tidak dijelaskan mengapa temannya Gie bisa mempunyai surat terakhirnya, jika store tidak mendaki gunung bersama Gie. Maka dari itu, ini adalah kekurangan dari film tersebut.

Karena film ini kurang tepat pada fakta yang sebenarnya terjadi dan mengakibatkan keanehan pada akhirnya.

Kondisi sosial dan politik dapat terlihat iranian masyarakat yang begitu aktif dan berani dalam mengemukakan pendapat, padahal ada pembatasan dari pemerintah saat itu untuk berpendapat. Kondisi budaya dapat dilihat dari kritik yang dikemukakan lewat pidato atau puisi dan pakaian perempuan yang kebanyakan memakai kebaya.

Related